KUBILAI KHAN
Hal ini memungkinkan karena daerah kekuasaannya sangat luas pada
waktu itu. Merentang dari wilayah perbatasan Eropa, Timur Tengah
Tengah, dan hampir semua wilayah Asia Timur pada abad-13. Jadi tidaklah
heran mengapa ia menjadikan hari besar keagamaan menjadi hari libur
nasional karena luasnya daerah kekuasaannya tersebut.
GALILEO GALILEI
Saat kematiannya pada tahun 1642, jasadnya tidak langsung dikubur,
tapi masih disimpan hingga tahun 1737, kira-kira hampir seabad. Tak
cukup hanya itu, sebelum dikubur di Gereja Santa Croce, Florence,
Italia, seorang bangsawan tega memotong tiga jari Galileo sebagai “kenang-kenangan terakhir”.
Dua dari ketiga jari itu kemudian dimiliki oleh seorang dokter Italia,
dan jari ketiganya -jari tengah- saat ini berada di Museum Sejarah Ilmu
Pengetahuan di Florence, Italia. Untuk apa? Untuk dipajang diatas tiang
marmer dan menunjuk ke langit.
ABRAHAM LINCOLN
See? kegagalan yang kerap di alami tak menjadi penghambat Lincoln
untuk terus dan terus berusaha sekuat tenaga. Jangan pernah menyerah
terhadap kegagalan yang datang bertubi-tubi. Karena suatu saat
kesuksesan pun akan kita raih juga. Benar kata pepatah, kegagalan itu
adalah kesuksesan yang tertunda.
JOHANNES BRAHMS
Komposer besar Jerman ini adalah seseorang yang sangat membenci
binatang. Di kala waktu senggang atau sedang mencari inspirasi,
komposer ini sering pergi ke loteng rumahnya untuk menyiapkan busur dan
anak-anak panah.
Untuk apa.? Disana ia hampir tiap waktu untuk memanah kucing-kucing milik tetangganga. Kebiasaan buruknya ini pun terus dilakukan hingga ajal menjemputnya!
Untuk apa.? Disana ia hampir tiap waktu untuk memanah kucing-kucing milik tetangganga. Kebiasaan buruknya ini pun terus dilakukan hingga ajal menjemputnya!
NAPOLEON BONAPARTE
Saat berperang di Timur Tengah pada tahun 1799, ia bermaksud
melepaskan 1200 tentara Turki yang berhasil ditahan Prancis, saat
Prancis berhasil merebut Jaffa. Saat itu Napoleon sedang terserang
influenza. Ketika menginspeksi pasukannya ia batuk terus terusan (ane
gak tau nih doi batuk dahak atau batuk kering
)
hingga ia mengatakan “Ma sacre toux” (yang artinya kurang lebih “batuk
sialan!”). Nah, sialnya perwira yang berada disampingnya merasa sang
jenderal mengucapkan “Massacrez tous!” (yang artinya “bunuh semua!”).
Akibatnya, seluruh 1200 orang tawanan Turki itu dibunuh. SEMUANYA.!! Hanya karena batuk sang jenderal dan kuping perwira yang eror.
Pesan moralnya adalah : JANGAN MALAS UNTUK MEMBERSIHKAN KUPING
ANDA.! SALAH-SALAH ANDA NANTI BISA MEMBUNUH 1200 ORANG TAK BERDOSA.!
WILHELM STEINITZ
![](http://lh4.ggpht.com/_67s1XyPdqps/R60uxpF0oDI/AAAAAAAAAFA/MWz6XmR4g28/WILHELM_STEINITZ.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar